Laporan Akhir 2

 


    Percobaan 3 :



Module D'Lorenzo :
   
1. Saklar SPDT
SPDT (Single Pole Double Throw), merupakan golongan saklar yang memiliki 3 terminal. Jenis saklar ini dapat digunakan sebagai saklar pemilih. Contohnya, saklar pemilih tegangan input adaptor yaitu 110V atau 220V.
Spesifikasi :
Wideband (DC to 1 GHz)
Low through loss (1 dB typical at 200 MHz)
Unused input is terminated internally in 50
Excellent overload capability (1 dB gain compression point +18 dBm at 300 MHz)
Low DC power (170 A from 5 V supply)
Fast switching (20 ns typical)
Good isolation (off channel isolation 60 dB at 100 MHz)
Low distortion (IP3 intercept +33 dBm)
Good 50 match (return loss 18 dB at 400 MHz)
Full ESD protection
Bidirectional operation


2. Dioda
    Spesifikasi Dioda mempunyai dua elektroda, yaitu anoda (A) dan katoda (K). Dioda type 1N4002 yang mempunyai kemampuan dilalui arus max. 1A pada tegangan max.100V untuk penyearah tegangan AC frekuensi rendah. Dioda 1N4002 hanya dapat menghantarkan arus dan tegangan yang besar pada satu arah saja.
Pada dioda  konfigurasi PIN, terdapat sebuah area semikonduktor intrinsic (tanpa doping) yang diletakkan antara P dan N junction. Efek dari penambahan area intrinsic tersebut adalah dengan melebarnya area deplesi yang membatasi pergerakan elektron, dan hal ini tepat digunakan untuk suatu aplikasi pensinyalan (switching).
3. Resistor
    Resistor disebut juga dengan tahanan atau hambatan, berfungsi untuk menghambat arus listrik yang melewatinya. Satuan harga resistor adalah Ohm. ( 1 M: (mega ohm) = 1000 K: (kilo ohm) = 106 :  (ohm)). Kebanyakan rangkaian listrik menggunakan penghantar berupa kawat tembaga, karena tembaga adalah bahan penghantar yang baik. Akan tetapi , sejumlah sambungan pada rangkaian listrik memerlukan tahanan listrik yang lebih besar oleh sebab itu perlu menggunakan tahan atau resistor.

4. Potensiometer
    Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai Resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika ataupun kebutuhan pemakainya. Potensiometer merupakan Keluarga Resistor yang tergolong dalam Kategori Variable Resistor. Secara struktur, Potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya.

5. LED
Light Emitting Diode atau yang sering disingkat LED merupakan sebuah komponen elektromagnetik yang dapat memancarkan cahaya monokromatik melalui tegangan maju. LED terbuat dari bahan semi konduktor yang merupakan keluarga dioda.

        Spesifikasi Lampu LED
Klasifikasi tegangan LED menurut warna yang dihasilkan:
  • Infra merah : 1,6 V.
  • Merah : 1,8 V – 2,1 V.
  • Oranye : 2,2 V.
  • Kuning : 2,4 V.
  • Hijau : 2,6 V.
  • Biru : 3,0 V – 3,5 V.
  • Putih : 3,0 – 3,6 V.
  • Ultraviolet : 3,5 V.
6. Multivibrator Monostabil
    Monostable Multivibrator atau Multivibrator Monostabil adalah jenis multivibrator yang memiliki keadaan stabil tunggal. Seperti namanya, MONO yang berart SATU ini menunjukkan satu keadaan stabil dan juga keadaan kuasi-stabil. Multivibrator Monostabil ini juga dikenal sebagai one-shot multivibrator (Multivibrator satu tembakan).
Multivibrator Monostabil hanya memiliki SATU keadaan stabil dan menghasilkan pulsa keluaran tunggal ketika dipicu secara eksternal. Multivibrator Monostabil hanya kembali ke keadaan semula dan keadaan stabil setelah jangka waktu yang ditentukan oleh waktu konstanta dari rangkaian gabungan RC (Coupled RC). Monostable Multivibrator ini biasanya digunakan dalam aplikasi seperti sirkuit televisi dan sirkuit sistem kontrol.


7. Kapasitor

Kapasitor, berfungsi sebagai tempat penyimpan arus dan tegangan.

  •  



    Ketika jumper digabungkan pada resistor dan potensiometer, maka output resistor akan mengalir ke kapasitor dan menghubungkan input multivibrator monostabil. Dan pada kaki input lainnya terhubung ke SPDT yang berlogika 0, maka pada LED akan hidup lada LED 1.
Dimana besaran kapasitor disini sangat berpengaruh terhadap lamanya waktu untuk multivibrator monostabil. Dengan konsep semakin besar nilai kapasitor maka akan semakin lama kapasitor itu terisi penuh energinya. Dan konsep resistor dimana menggunakan potensiometer yang ada dua input min dan max, yang mana min untuk menghilangkan nilai potensiometer dan max untuk memaksimalkan nilai potensiometer. Jika nilai potensiometer maksimal, maka akan lama berubah waktunya untuk pada kondisi stabil. Jadi, multivibrator monostabil adalah multivibrator yang terdiri dari 1 kondisi stabil dan kondisi yang lain sebagai pendukung. Untuk kondisi yang lain, maka akan ada beberapa waktu dimana kondisi tersebut akan balik ke kondisi stabil.


Adapun analisa dari percobaan yang dilakukan adalah:
1. Analisa pengaruh kapasitor dan resistor

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, tepatnya percobaan 3 tentang multivibrator monostabil, didapatkan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh kapasitor dan resistor. Dimana, semakin besar nilai kapasitor, maka waktu yang dibutuhkan untuk berpindah dari input ke output juga makin besar (makin lama). Hal ini dikarenakan kapasitor harus mengisi dayab terlebih dahulu dan menyimpannya sementara dalam waktu yang lumayan lama. Dan begitu sebaliknya, semakin kecil nilai kapasitor maka waktunyang dibutuhkan untuk berpindahnya darin input ke ouput juga makin kecil (lebih cepat). Ini dikarenakan kapasitor tidak terlalu lama dalam proses menyimpan energi. Hal yang sama juga terjadi pada resistor, dimana semakin besar resistor maka waktu yang diperlukan agar sampaai ke output juga makin besar (lama). Dan begitu sebaliknya, semakin kecil nilai resistor maka waktu yang diperlukan ke output juga makin kecil. Hal ini sesua dengan teori yang ada bahwa hubungan waktu, kapasitor, dan resistor adalah berbanding lurus.
        T = 0,6933 (R1 + P1) C
Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai kapasitor dan resistor maka waktunya makin lama (besar). Dan jika nilai kapasitor dan resistor nilainya kecil, maka waktu yang dibutuhkan untuk mencapai output makin cepat (kecil).

2. Bandingkan hasil pada praktikum dengan hasil perhitungan dan cari persentase error

Berdasarkan hasil yang didapatkan, terdapat perbedaan antara hasil pada [praktikum dengan hasil perhitungan. Dalam beberapa percobaan, nilai atau hasil yang didapatkan hampir sama dan dapat dikatakan akurat. Sedangkaan dalam beberapa percobaan lainnya, niali atau hasil yang didapatkan jauh berbeda sehingag datanya kurang akurat. Perbedaan ini terjadi karena praktikan yang kurang cermat dalam proses perhitungan waktu saat perpindahan dari input ke output. Seringkali praktikan kurang tepat dalam menghentikan stopwatch yang diperluakn untuk menghitung waktu perpindahan. Padahal pada data tersebut sudah terjadi perpindahan dan praktikan baru menekan tombol henti stopwatch. Untuk nilai persentase error sendiri adalah :
  • C = 100MF
  • C = 470MF


  • 940 MF 


Link Simulasi Rangkaian Download
Link Video Download
Link HTML Download
Link Datasheet AND4073 Download
Link Datasheet OR4071 Download
Link Datasheet XNOR 4077 Download
Link Datasheet XOR 4030 Download

Tidak ada komentar:

Posting Komentar